Bontang – Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Tri Ayuningsih melakukan inovasi dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Menurutnya, guru PJOK Bontang memiliki komunitas mandiri yang kompak dan kreatif.
Dalam proses pembuatan LKS untuk sekolah dasar (SD) yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Komunitas Guru PJOK Bontang meminta agar mereka bisa menyusun sendiri secara terpisah.
“Kami berharap kepada Disdikbud Bontang untuk mengabulkan permintaan kami. Guru PJOK Bontang sepakat untuk membuat LKS sendiri secara terpisah,” ungkapnya kepada citpose.com di Aula Autis Center Bontang, Rabu (7/10/2020).
Menurut guru yang biasa dipanggil Ayu ini, materi PJOK berbeda dengan dengan mata pelajaran yang lain. Dimana dalam PJOK ini terdapat materi dan keterampilan motorik (praktik).
“Yang kami temukan di lapangan, untuk kelas 1 dan kelas 2 negeri masih dipegang guru kelas, bukan guru PJOK. Kami khawatir materi yang disampaikan tidak sesuai dengan materi PJOK,” papar Guru PJOK SDN 008 Bontang Utara ini.
Selama ini Komunitas Guru PJOK Bontang yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6 sudah membuat video untuk memudahkan siswa dalam PJJ.
“Kami sudah membuat video pembelajaran di youtube channel. Kami berharap anak didik kami bisa mengambil atau mengunduh hanya di channel youtube kami,” tambah Ayu.
Menurut Ayu, dalam PJJ banyak siswa dan orang tua mengalami kesulitan untuk melakukan praktik materi PJOK. Di antaranya seperti, praktek renang yang membutuhkan tempat renang atau kolam renang. Apalagi kondisi pandemi seperti ini belum tentu pemilik kolam renang mengijinkan.
“Banyak kendala yang dialami siswa seperti kurangnya sarana dan prasarana. Contoh siswa yang tidak memiliki bola kasti, kami menyuruh siswa tersebut untuk membuat dari kertas yang digulung berbentuk bola kasti. Sedangkan alat pemukulnya bisa dari ranting kayu,” kata Ayu.
Ayu juga rajin mengunjungi para siswanya, menanyakan kendala yang dihadapi siswa selama proses PJJ. Dia tidak membebani siswanya untuk melakukan penugasan PJOK.
“Kami secara intensif mengunjungi siswa ke rumah masing-masing, berdiskusi dengan orang tua agar mengetahui kendala apa yang dihadapi siswa,” tambah Ayu.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Bontang Saparudin mengatakan akan memberikan ruang kepada guru PJOK untuk menyusun LKS sendiri.
“Kami memberikan ruang kepada guru PJOK menyusun LKS sendiri, bagi kami tidak menjadi masalah,” kata Saparudin.