Bupati Hadiri Musrenbang RPJPD, Paparkan Visinya “Kutim Hebat”
Kutim — Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2024 yang digelar di Ruangan Meranti Kabupaten Kutai Timur. Selasa, 14/5/2024 menghadirkan narasumber untuk memaparkan data dan kenyataan Nasional, Regional, dan Daerah dalam seluruh aspek dalam upaya menata pembangunan bangsa, khususnya Kutim.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, jajaran Kepala Perangkat Daerah, Camat, Kepala Desa, dan organisasi masyarakat serta lainnya.
Berbagai data itu dijelaskan narasumber dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Yusliando, Profesor Djoni Hartono dari Universitas Indonesia, dan Kepala Bappeda Kutim Noviari Noor.
Tampak dalam forum diskusi dan usulan disampaikan hadirin, termasuk Bupati Kutim dan Wabupnya, menegaskan terkait penamaan Kutim sebagai “Magic Land”. Karena, hal itu disinggung kepala Bappeda dan mengartikannya sebagai “Tanah Ajaib”.
Ardiansyah Sulaiman selaku Bupati mengatakan bahwa Terjemahan Bappeda itu kurang tepat. “Magic Land ini murni saya yang membuatnya. Artinya bukan ‘Tanah Ajaib’. Diterjemahkan sebagai ‘daerah yang ajaib’. Kenapa, Kutim ini memiliki semuanya. Kita punya potensi laut. Kita punya pantai 200 km lebih,” ucap Bupati.
Kelebihan lain yang dimiliki Kutim sebagai wilayah yang unggul dan dapat bersaing. Kita punya perairan darat, Sungai kita banyak sekali. Salah satu penghuninya buaya yang luar biasa. Di sungai ini juga punya banyak potensi termasuk potensi Hutan.
Taman Nasional ada juga dengan Berbagai flora dan fauna ada didalamnya, ada orang utan dan lain-lain. Kita juga punya daratan yang isinya luar biasa. Ada batu bara, emas dan lain-lain. Kita punya nanas tak dimiliki di tempat lain. Itu penelitian dari IPB. Jadi bukan Tanah Ajaib, tapi ‘Daerah yang Ajaib’. Yang berarti punya keunggulan dan daya saing,” tambahnya.
Dengan grand design “Kutim Hebat” untuk pembangunan daerah di masa mendatang. “Tapi saya setuju ‘Kutim Hebat’ itu menggambarkan daerah yang ajaib yang menahdi Visi Kutim 2025 hingga 2045. Tak semua daerah di Kaltim ini sama seperti Kutim.”
“Kita lihat misalnya Kubar, Mahulu, beda dengan Kutim. Daerah lain seperti Balikpapan juga yang tak punya pertambangan apalagi Kutim semuanya punya Potensi”.
Ini bisa merepresentasikan bahwa keunggulan dan daya saing Kutim. Dan saya setuju ‘Hebat’ itu menjadi grand design Kutim 20 tahun yang akan datang,” pungkasnya. (ADV/CP-AI)
