Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2022 pada Selasa (23/3/2021 bertempat di Hotel Mercure Kota Samarinda.
Musrenbang dihadiri Wali Kota Samarinda H Andi Harun. Andi katakan bahwa, musrenbang merupakan forum yang sangat baik. Forum perencanaan dan merupakan tahapan dari progam kegiatan pembangunan.
“Saya menggunakan kesempatan ini untuk memberikan pesan kepada seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) camat dan para lurah,” kata Andi Harun.
Waktu kita ini terbatas, yaitu hanya lima tahun. Kinerja OPD maupun camat dan lurah pun ada batas waktunya.
“Nah sekarang kita menghadapi waktu yang terbatas, tapi masalah yang berlari cepat,” sambungnya.
Maka itu, dari sekarang, semua OPD dan perangkat lainnya betul-betul berlari kencang searah dengan laju masalah yang terus berkembang.
Ambil contoh soal banjir. Semua harus turun melihat masalahnya dimana. Bisa jadi jika semua turun dan peduli, anggaran yang dipakai tidak terlalu besar.
Andi menerangkan, selama ini mungkin masalah ada di sepanjang sungai, padahal padahal masalah ada di bagian tengah.
“Begitu pula camat dan lurah. Kalau di atas ada program banjir ayo. Seperti tadi saya bilang treatmennya bagaimana,” lanjut pimpinan Partai Gerindra Kaltim itu.
Dia berharap agar setiap usulan program yang diajukan dalam musrenbang tingkat kelurahan dan kecamatan itu juga memuat program mendukung serta menguatkan pengendalian banjir, kebersihan kota serta penguatan ekonomi hingga pemutusan mata rantai Covid-19.
“Jangan ketika wali kotanya melaksanakan ini terus nanti di bawah, bikinnya bukan drainase, malah bikin apa yang tidak ada hubungannya,” kata Andi Harun.
Dia mengapresiasi dalam hampir sebulan ini, para petugas di kecamatan dan kelurahan, dan OPD semua responsif.
“Saya mengungkapkan itu agar semakin solid dalam menyatukan visi dan misi membangun kota ini,” lanjutnya.
Terkait tempat pembuangan sampah (TPS), sekarang beberapa TPS sudah pindah. Tentu yang permanen belum ada. Secara bertahap pemerintah akan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan TPS.
Dia mengingatkan saat uang pemerintah terbatas, maka tidak mungkin pembangunan dilakukan sekaligus. Terpenting harus ada perencanaan.
“Kalau tidak cukup uangnya nanti kita cicil sampai tuntas,” tandas Andi.
Mantan legislator Karang Paci ini juga menyebut pihaknya sudah merencanakan tempat pembuangan (TPS) abadi, namun hal itu belum bisa dibocorkan.
“Artinya masih dirahasiakan,” pungkasnya.