SAMARINDA – Dalam upaya mencegah perundungan di lingkungan sekolah, Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, menyerukan kerja sama antara pemerintah, sekolah, dan orang tua. Ananda, dalam pernyataan yang diberikan pada Minggu (12/11), menekankan pentingnya tindakan bersama dalam menghadapi masalah perundungan yang dapat merugikan baik pelaku maupun korban.
Anggota DPRD dari partai PDIP ini menggarisbawahi, “Kami harus menempatkan perhatian lebih pada masalah perundungan ini. Ini bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga orang tua dan pemerintah.”
Ananda menyarankan pembentukan tim satgas di sekolah untuk mendampingi siswa dan mengawasi aktivitas mereka. “Tim ini penting untuk memastikan bahwa anak-anak berada dalam lingkungan yang aman dan terlindungi dari perundungan,” katanya.
Dia juga menyatakan bahwa sekolah memegang peran penting dalam mendidik siswa tentang bahaya perundungan. “Sekolah harus memberikan pendidikan tentang bahaya perundungan dan menciptakan lingkungan yang aman untuk semua siswa,” tambah Ananda.
Ananda juga menyerukan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah efektif dalam menyediakan konseling bagi pelaku dan korban perundungan. “Konseling ini penting untuk memahami dan mengatasi akar masalah perundungan,” jelasnya.
Dia menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa peraturan sekolah yang tegas dan pengawasan yang lebih baik adalah kunci untuk mencegah perundungan. “Kita harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman bagi anak-anak kita,” pungkas Ananda. (ADV/CP-M)