YOGYAKARTA – Bimbingan Teknis (Bimtek) nomor tunggal panggilan darurat 112 bagi para operator pada Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terkait Pengenalan Layanan Aduan Kegawatdaruratan Call Center 112 dan Pengenalan Kejadian Kegawatdaruratan.
Hari kedua Bimtek mereka (operator) diberi pemahaman pengatahuan kedarutan, mengenal Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait struktur komando, pengatahuan ejaan dan sandi yang digunakan SKPD, ketrampilan penggunaan telepon dan komputer, ketrampilan penggunaan aplikasi dan teknologi.
“Kemudiaan untuk sikap, harus peduli, responsif terhadap laporan. Kerja team (kompak), empati, dapat mengola empati dan stress, optimis terhadap pekerjaan dan rekan,” kata Rahadian Agustani, yang menjadi narasumber dalam Bimtek Call Center 112 tersebut.
Berikut untuk ketrampilan lanjut Rahadian, operator call center harus punya beberapa ketrampilan yakni, ketrampilan komunikasi lisan dan tulisan, ketrampilan mendengar, ketrampilan menganalisa permasalahan dan penanganan kegawatdarutan serta kemampuan pengambilan keputusan dengan cepat.
“Dan yang tidak kalah penting adalah mengetahui kode etik call taker, yaitu profesional dengan menangani semua panggilan dengan serius. Berikut, jaga rahasia. Artinya data pribadin penelpon dan segala bentuk informasi,” jelas Rahardian, Kamis (30/5/2024) di Hotel Khas Tugu, Yogyakarta.
Lebih lanjut ia menyebut ada beberapa jenis panggilan. Diantaranya, informasi, prank (iseng), ghost (hening) dan normal/darurat.
Dalam kesempatan itu, Rahadian menjelaskan bagaimana menangani panggilan-panggilan tersebut. Salah satu, panganganan panggilan iseng (prank), harus menginformasikan kepada penelpon, terkait fungsi 112 dan ancaman hukuman bila menyalahgunakan kedaruratan 112. Tekan tombol prank IVR dan bila perlu blokir nomor tersebut.
Kegiatan ini ditutup Kepala Bidang IKP dan Kehumasan Diskominfo Staper Kutim, Lisa Komentin. Ia berharap dengan pembekalan melalui materi maupun kunjungan di Dikominsta Kota Magelang, bisa menjadi bekal/ilmu dalam upaya meningkatkan SDM para operator Call Center 112.
“Pulang dari disini saya harap, bisa menerapkan ilmu yang didapatkan dengan baik. Sehingga dalam menerima dan menyalurkan informasi kedaruratan bisa berjalan dengan baik,” tutup Ica (sapaan akrabnya). (adv/cp-ds)