SAMARINDA- Fokus pada peningkatan kualitas layanan kesehatan di wilayah Kalimantan Timur, DPRD Kaltim melalui Wakil Ketua Komisi IV, Puji Setyowati, mengajak pemerintah daerah untuk mengatasi masalah distribusi tenaga kesehatan, terutama dokter spesialis di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ini adalah tanggapan terhadap ketidakmerataan yang masih dirasakan di beberapa wilayah, meskipun secara umum, jumlah tenaga kesehatan di Kaltim dikatakan cukup.
Puji Setyowati menyoroti perlunya dokter spesialis untuk lebih merata di seluruh wilayah. “Tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di Puskesmas yang berada di daerah 3T. Kita memerlukan keberanian dan kesediaan para dokter spesialis untuk turun langsung ke lapangan,” ungkap Puji. Ia juga menyebutkan bahwa pemerintah harus mampu menyediakan fasilitas dan insentif yang menarik bagi dokter spesialis agar mereka terdorong untuk bekerja di daerah-daerah tersebut.
Puji menegaskan bahwa Dinas Kesehatan Kaltim perlu bertindak cepat dalam mempercepat proses akreditasi fasilitas kesehatan di seluruh wilayah. “Kita harus memastikan bahwa rumah sakit dan Puskesmas di daerah kita sudah terakreditasi. Ini bukan hanya soal memenuhi standar, tapi juga soal memberikan jaminan layanan kesehatan yang prima bagi masyarakat,” katanya.
Mengomentari isu BPJS Kesehatan, Puji menyatakan bahwa perhatian khusus akan diberikan pasca-pandemi COVID-19. Keluhan masyarakat akan menjadi dasar evaluasi dan perbaikan layanan. “Kita perlu meninjau ulang layanan BPJS Kesehatan, terutama setelah banyaknya feedback dari masyarakat selama pandemi,” kata Puji.
Puji menekankan bahwa pembaharuan dan peningkatan layanan kesehatan di Kaltim merupakan komitmen bersama antara DPRD dan pemerintah daerah. “Kami akan terus bekerja sama dan berkoordinasi untuk memastikan bahwa semua warga Kaltim mendapatkan akses kesehatan yang adil dan berkualitas,” tutupnya. (ADV/CP-M)