SAMARINDA – Gedung Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kaltim, yang selama ini dikenal sebagai tempat pelatihan dan kursus, segera akan memasuki babak baru dalam sejarahnya. Ada rencana ambisius untuk mengalihfungsikannya menjadi sebuah Pusat Seni dan Budaya.
Hal ini diungkapkan oleh Rasya Pradana, Anggota Komisi III DPRD Kaltim. Menurut Rasya, mengalihfungsikan gedung Pusdiklat menjadi pusat seni dan budaya akan memberikan kontribusi signifikan terhadap dunia seni di Kaltim, khususnya di Bontang.
“Saya melihat potensi besar dalam gedung ini. Mengubahnya menjadi pusat seni dan budaya bukan hanya memajukan kesenian di Kaltim tetapi juga memperkaya pariwisata kita,” kata Rasya, yang akrab disapa Rasy.
Rasy percaya bahwa pusat seni dan budaya baru ini akan menjadi rumah bagi para seniman lokal untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan menampilkan karya-karya terbaik mereka kepada publik. “Dengan fasilitas yang tepat dan manajemen yang baik, pusat ini dapat menjadi tempat yang menginspirasi banyak orang,” tambahnya.
Selain itu, Rasy menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, komunitas seni, dan masyarakat dalam mewujudkan rencana ini. “Mengintegrasikan seni dan budaya ke dalam kehidupan masyarakat akan memiliki dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial,” katanya.
Gedung Pusdiklat sendiri terletak di lokasi yang strategis dan dikelilingi oleh berbagai fasilitas publik. Dengan adanya pusat seni dan budaya, Rasy meyakini bahwa area tersebut akan menjadi lebih hidup dan menarik bagi warga serta turis.
“Kita memiliki kesempatan emas untuk mengubah wajah Bontang melalui seni dan budaya. Saya yakin dengan komitmen bersama, kita bisa menciptakan pusat seni yang akan menjadi kebanggaan Kaltim,” tutup Rasy.
Dengan langkah progresif ini, Bontang bersiap untuk memposisikan dirinya sebagai salah satu titik sentral kesenian dan budaya di Kaltim. (ADV/CP-M)