Close Menu
Citpose.com
  • Home
  • Nasional
  • Advertorial
  • Pemerintahan
  • Destinasi
  • Pendidikan
  • Olahraga

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Kutim Genjot Perbaikan Statistik Lewat Sosialisasi EPSS

25 September 2025

Jaga Stabilitas Keamanan, Polres Kutim Sisir Titik Rawan Sangatta

23 September 2025

ASN Peserta Kelompok 4 PKA Angkatan III Samarinda Ditantang Wujudkan Inovasi di Instansi Masing-Masing

23 September 2025
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Disclaimer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Penawaran Iklan
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
Citpose.com
  • Home
  • Nasional
  • Advertorial
  • Pemerintahan
  • Destinasi
  • Pendidikan
  • Olahraga
Citpose.com
You are at:Home»Destinasi»Melihat Gugusan Pegunungan Karst di Puncak Beriun Kutim
Destinasi

Melihat Gugusan Pegunungan Karst di Puncak Beriun Kutim

adminBy admin26 Agustus 20203 Mins Read
Facebook Twitter Telegram WhatsApp
Share
Facebook Twitter Email Copy Link Telegram WhatsApp

Kutai Timur – Di ketinggian 1.261 meter di atas permukaan laut (mdpl) tepatnya di puncak Gunung Beriun yang berada di Desa Karangan Dalam, Kecamatan Karangan, pendaki yang bisa menancapkan kakinya di atap beriun langsung disuguhkan pemadangan amboi gugusan Pegunungan Karst Sangkulirang Mangkalihat.

Hamparan nan luas gunung-gunung batu yang dikelilingi lebatnya ribuan pohon tampak begitu jelas. Di sebelah barat ada pegunungan karst di kawasan Danau Tebo dan selatan menjulang pegunungan kulat yang berbatasan dengan Kabupaten Berau.

Gunung Beriun memiliki luas kawasan mencapai 25.870 hektare. Hanya sekitar 5.265 hektare kawasan ini yang merupakan hutan lindung, sedangkan sisanya adalah hutan produksi terbatas dengan luas total 20.605 hektare. Kawasan Gunung Beriun berbatasan dengan hutan produksi milik PT Segara Indochem, salah satu perusahan yang mendapat izin pada 1999 untuk menebang hutan di area seluas 10.508 hektare.

Pada waktu momen HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) lalu, sebanyak 42 pendaki gunung yang mengikuti kegiatan Pendakian dan Pengibaran Bendera Merah Putih “Merdeka dalam Jiwa” yang digagas oleh komunitas pecinta alam (KPA) Sangatta Backpacker larut dalam haru dan bangga berhasil mengibarkan bendera 7 x 2 meter.

Hasil ini menambah kegiatan catatan pendakian ke delapan kalinya pada 17 Agustus 2020 yang berhasil merengkuh atap beriun sejak dibuka pendakian edisi pertama oleh Tim Ekspedisi Black Borneo pada 1 September 2016 silam.

Salah satu guide (pemandu) lokal Saipul Anwar yang mendampingi rombongan pendaki mengutarakan jika Gunung Beriun Raya merupakan satu-satunya gunung berkontur tanah dan tertinggi di Kawasan Karst Sangkulirang. Gunung Beriun termasuk ke dalam sub kawasan Karst (pegunungan kapur) Sangkulirang yang meliputi Gunung Beriun, Batu Gergaji, Batu Tondoyan, Batu Tutunambo, dan Batu Pangadan.

“Uniknya, di tengah sub kawasan Karst Sangkulirang ini, Gunung Beriun adalah satu-satunya yang punya puncak berkontur tanah gambut,” jelasnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua LSM Pemuda Karangan Peduli Bumi (PKPB) tersebut meminta kepada seluruh pendaki yang sudah menapak di atap tertingi beriun bisa menggaungkan gunung ini kian terdengar di dunia minat khusus trekking.

“Tidak perlu jauh-jauh ke luar Kaltim, daerah kita juga punya tempat untuk menyalurkan hobi pendakian. Salah satunya di Gunung Beriun yang menawarkan sensasi perjalanan dengan kontur medan jalur menantang dan tentunya melihat langsung hutan tropis kalimantan yang masih lebat dan rapat,” paparnya.

Sementara itu, ada hal yang tak biasa terjadi, ketika Iman salah satu peserta pendakian merasa kaget ketika smartphone yang ia genggam berbunyi. Ya, ada nada dering yang muncul pertanda di puncak Gunung Beriun muncul sinyal 4G salah satu provider. Ia pun langsung mengarahkan smartphonenya untuk menyiarkan kegiatan alam bebasnya.

“Saya sempatkan update berswa foto dengan latar tulisan plang beriun dan tentunya pemandangan hijau yang memanjakan mata. Sebuah pengalaman yang tidak terlupakan, rasa cape mendaki hilang seketika, sekejap menikmati beriun raya tempat ekosistem lumbung air dari pegunungan karst dan habitat kekayaaan flora dan fauna yang masih terjaga,” tutur pria yang juga berprofesi sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi di Kutim tersebut.

Share. Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp
admin

Related Posts

Syebielza Harumkan Nama Sultra di Kancah Nasional

11 April 2021

Wisata Kuliner Samarinda Potensial dan Menjanjikan

24 Maret 2021

Melihat Indahnya Agro Wisata Gifta Garden Balikpapan

11 Oktober 2020
Leave A Reply Cancel Reply

Berita Terbaru
  • Kutim Genjot Perbaikan Statistik Lewat Sosialisasi EPSS
  • Jaga Stabilitas Keamanan, Polres Kutim Sisir Titik Rawan Sangatta
  • ASN Peserta Kelompok 4 PKA Angkatan III Samarinda Ditantang Wujudkan Inovasi di Instansi Masing-Masing
  • Permudah Perpanjangan SIM, Satlantas Kutim Gelar Layanan Keliling di Kecamatan
  • Kodim 0909/Kutim Terima Kunjungan Tim Penilai Lomba Binter Tingkat Pusat
  • Momentum Harhubnas, Dishub Kutim Refleksi Peran Insan Transportasi
  • Bupati Luncurkan MBG, Polres Kutim Kawal Penyaluran Hingga ke Pelajar
  • Bupati Kutim Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis untuk Pelajar
  • Kalahkan Balikpapan 3-0 di Final, JMSI Kutim Juara Liga JMSI 2025 Kaltim
  • Webinar Diseminasi Data Nasional Terpilah Gender 2024, Asisten Administrasi Umum Sudirman Latif Tegaskan Peran TPAKD Kutim Dalam Berdayakan Kaum Perempuan
Categories
  • Advertorial
  • Daerah
  • Destinasi
  • KALTIM
  • Kutai Timur
  • Kutai Timur
  • Nasional
  • Olahraga
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Samarinda
  • Tokoh
  • Traveller
© 2025 Powered ByCitpose.com.
  • Iklan
  • Karir
  • Kontak
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Privasi
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.