Close Menu
Citpose.com
  • Home
  • Nasional
  • Advertorial
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Destinasi
  • Pendidikan
  • Olahraga

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

“Perform Aviator Game Intended For Real Money

1 Juli 2025

“Uma Análise Da Incapere De Apostas Para Usuários Brasileiros

1 Juli 2025

10 Best Real Cash On-line Slots Sites Of 2025

1 Juli 2025
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Disclaimer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Penawaran Iklan
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
Citpose.com
  • Home
  • Nasional
  • Advertorial
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Destinasi
  • Pendidikan
  • Olahraga
Citpose.com
You are at:Home»Traveller»Merangkum Sumbing, si “Kakak” Sindoro
Traveller

Merangkum Sumbing, si “Kakak” Sindoro

IrfanBy Irfan2 November 2020Updated:2 November 20209 Mins Read
Facebook Twitter Telegram WhatsApp
Share
Facebook Twitter Email Copy Link Telegram WhatsApp

Yogyakarta – Oktober jadi penawar rindu setelah April yang sedianya akan mendaki Gunung Sumbing terpaksa tertunda imbas pandemi Covid-19. Tujuh bulan berlalu, perlengkapan pendakian yang sudah lama mendekam di lemari seakan sayup-sayup bernafas menyambut udara pagi. Jamil salah satu rekan pendakian dan pemuda asal Kabupaten Paser yang kini tinggal di Kota Balikpapan sudah mulai sibuk menuju counter salah satu maskapai Tanah Air untuk mengurus penerbangan. Maklum, refund tiket pesawat yang harusnya digunakan pada April diganti menjadi voucher tiket dan akhirnya pada pertengahan Oktober kami berangkat dengan tujuan Bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) Kulon Progo dari Bandara SAMS Sepinggan.

Sumbing menjadi lokasi gunung ke-18 di nusantara yang saya pilih. Untuk pertama kalinya saya mendaki gunung hanya berdua dan sepakat bersama Jamil memilih mendaki Gunung Sumbing. Bagi Jamil ini pendakian ketiganya setelah Gunung Prau dan Gunung Semeru. Gunung Sumbing memiliki ketinggian 3.371 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan dijuluki sebagai titik tertinggi atau atap kedua di Provinsi Jawa Tengah setelah Gunung Slamet (3.428 mdpl).

Gunung ini merupakan saudara kandung alias kakak dari Gunung Sindoro yang berada di sebelah utara menurut legenda kepercayaan masyarakat setempat sejak dulu. Ada banyak jalur pendakian untuk sampai Puncak Gunung Sumbing, antara lain seperti Garung, Capit Parakan, Butuh Kaliangkrik, Bowongso, dan Sipetung. Dari sekian banyak jalur pendakian itu, ada satu jalur yang kini diperbincangkan karena menawarkan suasana seperti berada di Negara Nepal yaitu Dusun Butuh berada di Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kami pun sepakat memilih jalur yang tengah booming ini.

Setiba di kawasan Condong Catur, Sleman Yogyakarta untuk beristirahat, keesokan harinya kami langsung menuju Magelang dengan mengendarai sepeda motor. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 2 jam 16 menit. Lokasi ini memang tengah dibicarakan dan menjadi incaran pegiat alam bebas karena bak desa di Pegunungan Himalaya. Dusun ini memiliki susunan rumah yang bertingkat dengan latar belakang Gunung Sumbing yang gagah di utara. Panorama yang indah dan udara yang sejuk membuat kagum siapa pun yang berkunjung

Dusun ini diklaim merupakan dusun yang tertinggi di Magelang, terletak tepat di kaki Gunung Sumbing dengan ketinggian 1.620 mdpl. Dusun ini terletak paling utara. Gunung Sumbing sendiri terbagi menjadi tiga wilayah yaitu Magelang, Wonosobo dan Temanggung. Di tengah dusun, sungai mengalir membelah dusun. Lokasi dusun ini berjarak kurang lebih 20 kilometer, sekitar setengah jam perjalanan dari Kota Magelang melalui Jalan Bandongan dan Jalan Raya Kaliangkrik. Jumlah penduduk Dusun Butuh sekitar 610 KK dan 2.500 jiwa. Mayoritas warga bekerja sebagai petani. Mereka menanam berbagai sayuran mulai dari kentang, wortel, kol dan sayuran lainnya.

Pukul 21.05 WIB, kami pun tiba di Basecamp Dusun Butuh dan langsung disambut oleh pengelola sekaligus Kepala Dusun Butuh Lilik Setyawan. Ia mempersilakan kami untuk segera beristirahat. Untuk keperluan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) bisa diurus keesokan harinya karena selain menggunakan daftar online via instagram @simfonisumbing juga ada alternatif mendaftar dengan sistem offline. Untuk per harinya dibatasi hanya 50 pendaki. Dalam pendakian di era New Normal ini, pengelola mewajibkan pendaki menyertakan surat keterangan sehat atau bisa menggunakan surat rapid test dan tetap patuh menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, membawa hand sanitizer dan tetap menjaga jarak.

Sebelum beristirahat, kami menyempatkan bercengkrama dengan Pak Lilik. Pria yang identik menggunakan kopiah dan jaket itu bercerita singkat tentang desanya. Ia menuturkan cerita soal Dusun Butuh yang bak Nepal mulai muncul tepat setahun lalu pada bulan Juni 2019. Ada seorang pendaki senior yang liburan ke Dusun Butuh. Pendaki senior yang merupakan rekan dari Lilik ini juga sempat berkunjung ke Nepal. Lalu tercetus celoteh mengenai Dusun Butuh yang mirip sekali dengan Nepal. Foto Dusun Butuh yang terkenal dengan pemandangannya bak Nepal diunggah di media sosial, hingga viral. Sampai saat ini, Dusun Butuh pun kerap disebut sebagai Nepal-nya Magelang (Nepal Van Java).

“Dusun yang merupakan dusun tertinggi di Magelang dan jauh dari perkotaan atau pelosok, tapi banyak pengunjung yang tahu, kalau ada satu dusun yang indahnya seperti Nepal, yakni Dusun Butuh,” kata Lilik.

Menurut Lilik, sebelum muncul istilah Nepal, dusun ini juga sempat disebut seperti Rio De Janeiro (Brasil). Ada pula yang menyebut dusun ini mirip Tibet.
Susunan rumah warga di Dusun Butuh cukup unik. Rumah dibangun beraturan, mengikuti kontur dari kaki Gunung Sumbing. Dulu, sebelum dibangun rumah, lahan itu merupakan ladang pertanian warga, sehingga bangunan rumahnya jadi mengikuti kontur lahan. Dari bawah, memanjang terus ke lereng paling atas.

“Sususan rumah ini terbentuk secara alami. Kanan kiri ladang terasering, lama kelamaan dibikin rumah, sehingga mirip terasering ladang. Sehingga bangunan rumah, mengikuti kontur tanah, dan terbentuk seperti sekarang ini,” tutur Lilik.

Tak terasa ngobrol dengan Pak Lilik selama hampir dua jam, kami mengakhiri perbincangan. Jam sudah menujukkan pukul 22. 16 WIB, waktunya untuk segera beristirahat karena besok selama dua hari 1 malam perjalanan sesugguhnya akan dimulai.


Aroma kopi dan nasi rames khas Dusun Butuh membangunkan saya pada pukul 07.00 WIB. Takjub dari basecamp di atas sini bisa melihat dengan mata telanjang yaitu pemandangan yang terlihat dengan cakupan hampir 180 derajat keseluruhan landscape Magelang, Wonosobo dan Temanggung dibalut dengan awan putih yang tampak menyemut. Di depan ada Pegunungan Potorono, dan Pegunungan menoreh.

Selepas sarapan pagi, saya dan Jamil mempersiapkan peralatan pendakian yang akan dibawa. Untuk mempersingkat waktu menuju pos 1 dari basecamp, kami menggunakan jasa ojek agar menghemat tenaga. Jika berjalan kaki menuju pos 1 memakan waktu hampir 40 menit. Ongkosnya hanya Rp 20 ribu. Keistimewaan yang saya adalah warga dusun ini yang sangat ramah dengan pengunjung.

“Salah satu daya tarik bagi pengunjung, tidak hanya pemandangan alamnya saja, tetapi juga warganya yang ramah. Warga menganggap pengunjung maupun pendaki yang datang sebagai tamu yang ingin bersilaturahmi. Kami pun menyambut mereka dengan ramah,” ucap Joko salah satu ojek sekaligus guide di Basecamp Butuh.

Setelah menggunakan jasa ojek, tiba kami di pintu masuk pendakian Gunung Sumbing. Tampak anak tangga yang tersusun rapi dan di sampingnya hamparan perkebunan warga yang rata-rata bertani sudah siap menyambut. Cuaca saat itu cukup cerah dan langit biru memayungi. Ada pula lima sumber air yang dapat dimanfaatkan mengisi bekal air minum. Sekitar 15 menit kami tiba di Pos 1 dengan penanda yakni berupa tiang pipa bertuliskan Camp 1.

Pemandangan yang kami temui adalah tanah yang sedikit luas dan bisa menampung sekitar 3-4 tenda. Ada juga warung yang menjual makanan dan minuman yang bisa dinikmati para pendaki. Di lokasi ini, pendaki akan melihat lagi hamparan bentang alam luas berwarna hijau menyegarkan mata. Pos 1 berada di ketinggian 2.127 mdpl.

Setelah beristirahat sekitar 10 menit di Pos 1, kami melanjutkan perjalanan menuju Pos 2. Dalam perjalanan ini, para pendaki akan melalui medan berbatuan yang tersusun rapi, sama seperti perjalanan dari basecamp ke Pos 1. Namun, pemandangan berbeda karena kami memasuki hutan pinus yang lebat. Udara sejuk dan suhu dingin mulai menyerang. Sepanjang trek ini, kami tidak akan menemukan sumber air. Waktu tempuh Pos 1 menuju Pos 2 sekitar satu jam. Sampai di Pos 2, kami melihat tanah datar yang luasnya lebih kecil dari Pos 1. Sama seperti di Pos 1, ada penanda berupa tiang pipa bertuliskan Camp 2 di ketinggian 2.458 mdpl.

Selanjutnya, jika sebelumnya kami menemukan trek berbatu, tidak demikian dengan perjalanan dari Pos 2 ke Pos 3. Kami melalui trek tanah dan sangat landai. Cuaca sudah mulai mendung, dan sedikit hujan kabut dan rintik air menemani perjalanan pendakian. Medan yang akan dilalui cukup terjal dan banyak bebatuan, kepekaan dan waspada jangan sampai kosong karena bisa saja terjadi insiden terjatuh, tetap fokus. Sepanjang perjalanan Pos 2 ke Pos 3 ada sumber air berupa jalur sungai, namun kondisi airnya keruh dan kotor tidak bisa dikonsumsi karena kering. Pemandangan yang disajikan antara Pos 2 dan Pos 3 adalah hamparan Kota Magelang. Terlihat pula Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Telomoyo, dan Ungaran. Namun, terkadang semak dan pohon menutupi pemandangan itu. Pos 3 juga ditandai dengan adanya tiang pipa bertuliskan Camp 3. Pemandangan yang akan ditemukan adalah hutan sedikit terbuka. Pos 3 berada di ketinggian 2.638 mdpl.

Setelah sebelumnya dimanjakan jalan datar Pos 2 sampai Pos 3, kami akan melalui trek yang sangat berat. Trek antara Pos 3 sampai Pos 4 didominasi medan tanah dan tidak ada bonus landai. Trek menanjak hingga kemiringan 90 derajat jadi teman setia. Beruntung kami berdua ditemani para pendaki lain ada yang berasal dari Gresik dan Madiun, jadi selama perjalanan tidak terasa lelah karena ada rasa happy (gembira). Medan mulai terbuka dengan semak di kanan-kiri jalur. Perjalanan sampai ke Pos 4 memakan waktu sekitar dua hingga tiga jam. Sampai di Pos 4, ada sebidang tanah yang luas dan hanya ada satu pohon yang tumbuh. Oleh karena itu, Pos 4 kerap dijuluki sebagai Pos Pohon Tunggal. Tak sedikit pendaki yang mendirikan tenda di Pos 4 karena pemandangan yang menarik berupa Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di kaki langit sebelah timur. Pos 4 berada di ketinggian 2.983 mdpl.

Pos ini berada di medan yang terbuka dan angin kencang akan menjadi makanan para pendaki. Kami langsung mendirikan tenda untuk bermalam (istirahat) dan memanaskan air sekaligus memasak. Saat malam, kelap kelip lampu Kota Magelang tampak berbinar memancarkan sinarnya yang tak pernah padam. Eksotis dengan background siluet pegunungan. Waktunya memejamkan mata, urat kaki yang sudah mulai pegal dan punggung sudah lelah disandarkan di matras tenda karena esok pagi perjalanan ke puncak (summit).

Alarm berbunyi, tanda persiapan summit dimulai. Kami terbangun, dan mempersiapkan fisik dan daypack (tas kecil). Menuju Puncak Sejati, barang-barang berat seperti carrier dan tenda dapat ditinggal di Pos 4. Perjalanan ke puncak memakan waktu sekitar 1,5 jam dengan trek menanjak tidak ada bonus landai. Namun jaraknya tidak terlalu jauh dengan Pos 4. Karena sebelumnya Pak Lilik menginformasikan ke kami jika ngecamp di Pos 4, jaraknya tidak terlalu jauh menuju puncak. Bandingkan dengan ketika nge-camp di Pos 3 yang sangat jauh jika harus menuju titik tertinggi Gunung Sumbing.

Kami pun menemukan sebuah pertigaan. Belok kanan adalah jalan menuju sabana, kawah, dan Puncak Rajawali, sedangkan arah kiri adalah rute menuju Puncak Sejati. Kami memilih ke kiri ke Puncak Sejati Sumbing berada di ketinggian 3.371 mdpl. Jika melakukan summit pukul 04.00 WIB, maka akan bisa menikmati sunrise berteman gugusan Gunung Merbabu, Merapi, dan Ungaran saat cuaca cerah. Namun, saat di puncak kami tidak beruntung karena cuaca cerah yang diimpikan setiap pendaki tidak kunjung datang karena tertutup tebalnya awan kabut putih disertai dengan hujan rintik tinggi.

“Setiap perjalanan punya cerita, dan setiap kegagalan tidak untuk diratapi. Rasakan saja seperti kamu menikmati segelas kopi tanpa kegaduhan,” ucap Jamil.

Share. Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp
Irfan

Leave A Reply Cancel Reply

Berita Terbaru
  • “Perform Aviator Game Intended For Real Money
  • “Uma Análise Da Incapere De Apostas Para Usuários Brasileiros
  • 10 Best Real Cash On-line Slots Sites Of 2025
  • How To Play Different Roulette Games Beginner’s Guide To Rules, Bets And Casinos
  • “Who Owns Las Vegas Casinos By Easy Vegas
  • Sweet Bonanza Yorumlar: Grafikler ve Ses Efektleri İncelemesi
  • 1win — зеркало официального сайта букмекера, рабочее на сегодня.4573
  • Pin Up Casino – Azərbaycanda onlayn kazino Pin-Up.18856
  • “Uma Análise Da Incapere De Apostas Para Usuários Brasileiros
  • “Perform Aviator Game Intended For Real Money
Categories
  • ! Без рубрики
  • 1w
  • 1win Brazil
  • 1win India
  • 1WIN Official In Russia
  • 1win Turkiye
  • 1win uzbekistan
  • 1winRussia
  • 1xbet casino BD
  • 1xbet Korea
  • 1xbet KR
  • 1xbet malaysia
  • 1xbet Morocco
  • 22bet
  • 22bet IT
  • 888starz bd
  • Advertorial
  • aviator
  • aviator brazil
  • aviator casino DE
  • aviator casino fr
  • aviator ng
  • Bankobet
  • Basaribet
  • bbrbet colombia
  • bbrbet mx
  • bizzo casino
  • Blog
  • book of ra
  • casibom tr
  • casino
  • casino en ligne fr
  • casino onlina ca
  • casino online ar
  • casinò online it
  • casino utan svensk licens
  • crazy time
  • Daerah
  • Destinasi
  • Gama Casino
  • glory-casinos tr
  • Kasyno Online PL
  • king johnnie
  • Kutai Timur
  • Kutai Timur
  • Maribet casino TR
  • Masalbet
  • Monobrand
  • mostbet italy
  • Mostbet Russia
  • mostbet tr
  • Nasional
  • News
  • Olahraga
  • online casino au
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pin UP
  • Pin Up Brazil
  • Pin Up Peru
  • pinco
  • plinko
  • plinko_pl
  • Politik
  • Post
  • Qizilbilet
  • Ramenbet
  • ricky casino australia
  • Samarinda
  • Slots
  • slottica
  • sugar rush
  • sweet bonanza
  • sweet bonanza TR
  • Tokoh
  • Traveller
  • verde casino hungary
  • verde casino poland
  • verde casino romania
  • Vovan Casino
  • Зщые
  • Комета Казино
© 2025 Powered ByCitpose.com.
  • Iklan
  • Karir
  • Kontak
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Privasi
  • Disclaimer

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.